Materi
IPA Kelas 6
Bab
I Ciri-ciri Khusus Makhluk Hidup
Tuhan Yang Maha Kuasa telah menciptakan semua makhluk hidup yang ada di bumi ini dengan memiliki kelebihan masing-masing. Setiap kelebihan yang dimiliki makhluk hidup digunakan agar dapat tetap hidup di bumi ini. Kelebihan atau keistimewaan makhluk hidup tersebut kita kenal dengan ciri khusus.
Tuhan Yang Maha Kuasa telah menciptakan semua makhluk hidup yang ada di bumi ini dengan memiliki kelebihan masing-masing. Setiap kelebihan yang dimiliki makhluk hidup digunakan agar dapat tetap hidup di bumi ini. Kelebihan atau keistimewaan makhluk hidup tersebut kita kenal dengan ciri khusus.
A.
Ciri Khusus pada Hewan
1.
Cicak Cicak termasuk hewan melata. Ciri khusus yang dimiliki cicak adalah:
a. memiliki sistem perekat pada telapak kakinya. Dengan sistem perekat ini
cicak dapat merayap pada dinding,tembok,atau langit-langit untuk memburu
serangga (nyamuk,laron,lalat) sebagai makanannya. b. kemampuan memutuskan
ekornya,untuk menyelamatkan diri dari musuhnya atau bahaya yang mengancam
cicak. Memutuskan ekor pada cicak disebut autotomi. c. memiliki lidah yang
panjang dan lengket, sehingga dapat menangkap mangsa berupa serangga yang
terbang.
2.
Bunglon Bunglon merupakan hewan yang gerakannya lambat. Makanan bunglon
berupa serangga-serangga kecil seperti: belalang,capung,dan jangkrik. Ciri
khusus yang dimiliki bunglon adalah: Bunglon dapat menyamarkan warna kulit
tubuhnya menyerupai lingkungan tempatnya tinggal (batang pohon,daun) bertujuan
untuk mengelabui mangsanya, dan untuk berlindung dari musuh alaminya. Kemampuan
untuk menyamarkan/mengubah warna kulit menyerupai lingkungan tempatnya tinggal
disebutmimikri. Bunglon juga memiliki lidah yang panjang dan lengket, untuk
menangkap mangsanya.
3.
Kelelawar Kelelawar merupakan satu-satunya mamalia (hewan menyusui) yang
dapat terbang. Sayap tersebut membentang di antara tulang lengan,kaki,dan ekor.
Kelelawar mencari makanan pada malam hari. Pada siang hari hewan ini tidur.
Kelelawar ternyata mengandalkan ketajaman indra penciuman dan pendengarannya.
Kelelawar memancarkan bunyi berfrekuensi tinggi melalui mulutnya. Bunyi yang
dipancarkan oleh kelelawar akan dipantulkan oleh benda-benda di sekitarnya.
Pantulan gema(sonar) ini akan ditangkap oleh telinga kelelawar sebagai alat
pendeteksi/sensor. Dengan alat pendeteksi ini kelelawar dapat: 1. Mengetahui
letak benda atau mangsanya. 2. Menghindari benda yang menghalanginya. Kemampuan
kelelawar mengetahui lingkungan sekitar dengan menggunakan sistem sonar dikenal
dengan istilah ekolokasi. Indra penciuman kelelawar yang tajam juga sangat
membantu kelelawar dalam mencari mangsa di malam hari. Kebanyakan kelelawar
memakan serangga. Ada pula yang memakan buah-buahan,madu,ikan,mamalia kecil,
dan reptil. Bahkan di Amerika Selatan dijumpai jenis kelelawar penghisap darah.
4.
Unta Unta hidup di padang pasir yang kering dan gersang. Unta mampu
berjalan dalam waktu yang lama tanpa makan dan minum. Unta memiliki punuk pada
punggungnya. Ada unta yang memiliki satu punuk ada juga yang mempunyai dua
punuk. Punuk berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan. Punuk unta berisi
lemak dan air. Bila lemak dan air habis terpakai, punuk menjadi mengkerut dan
lemas. Rambut unta yang tebal melindungi dari sengatan panas matahari. Perut unta
yang besar mampu menyimpan rumput dan air yang sangat banyak. Unta hampir tidak
mengeluarkan keringat, dan membuang kotoran dalam jumlah yang sangat sedikit.
Unta sangat berhemat dalam mengeluarkan air dari dalam tubuhnya. Bahkan cairan
yang keluar dari hidung pun dimasukkan lagi ke dalam mulutnya.
5.
Bebek Bebek adalah hewan yang hidup di darat, namun untuk mencari makan,
bebek biasanya berada di air. Ciri khusus yang dimiliki bebek adalah paruh yang
agak panjang dan lebar pada bagian ujungnya. Agar tubuhnya tidak basah jika
terkena air waktu mencari makan di kolam atau danau yang dangkal, bulu bebek
dilapisi oleh minyak, sehingga air pada bulu cepat hilang ketika bebek
mengibas-ngibaskan badannya. Ciri khusus yang lain adalah kaki yang berselaput,
sehingga bebek dapat berenang dengan mudah.
B.
Ciri Khusus pada Tumbuhan
1.
Teratai
Teratai
termasuk tumbuhan yang hidup di air (hidrofit). Daun teratai umumnya berbentuk
bulat. Ada jenis teratai yang diameter daunnya mencapai 1-2 meter. Daun yang
lebar ini memudahkan penguapan air serta fotosintesis. Tanaman teratai tumbuh
dari dasar air. Tangkai daun cenderung tumbuh menjalar, sehingga helai daun
selalu terlihat mengapung. Tangkai bunga cenderung tumbuh tegak sehingga bunga
teratai dapat muncul dan menyembul dari permukaan air. Akar tanaman teratai
tumbuh di dasar air batangnya berada di dalam air. Bunga teratai memiliki
banyak lapisan kelopak. Cara perkembangbiakan dengan biji dan tunas.
2.
Kantung Semar Kantung semar merupakan tumbuhan pemangsa daging. Seperti
tumbuhan lainnya, kantung semar membuat makanannya sendiri dengan fotosintesis.
Tumbuhan kantung semar berbentuk seperti piala, hidup di rawa-rawa yang
kandungan nitrogennya sangat sedikit. Kebutuhan nitrogen dicukupi dari serangga
yang menjadi makanannya. Dinding dalam kantong semar bersifat licin dan
mengeluarkan nektar (bahan madu) yang dapat menarik serangga. Serangga yang
menghisap nektar akan tergelincir masuk ke dasar tubuh kantung semar. Tubuh
serangga yang banyak nitrogen akan larut di dasar kantong dan diserap oleh
tumbuhan tersebut. Serangga yang terperangkap dalam kantong semar tidak dapat
terbang keluar karena tutupnya secara otomatis akan mengatup. Tumbuhan pemangsa
serangga lainnya, yaitu tumbuhan venus.
3.
Kaktus
Tumbuhan
kaktus biasa tumbuh di daerah padang pasir yang panas dan kering. Di padang
pasir, dalam sehari bisa turun hujan dalam jumlah yang banyak sekali namun
kemudian diikuti dengan musim kering yang panjang. Ketika hujan turun, kaktus
menyerap air sebanyak mungkin. Adapun ciri khusus yang di miliki kaktus adalah:
1. Akar tunggang yang tumbuh lurus masuk jauh ke dalam tanah/pasir dan
akar-akar serabut yang banyak tumbuh yang menyebar menyamping berfungsi
menyerap air sebanyak-banyaknya 2. Batang yang gemuk, berfungsi sebagai tempat
menyimpan air. Batang kaktus dilindungi oleh kulit yang tebal sehingga mencegah
kehilangan air karena penguapan. 3. Tanaman kaktus tidak berdaun, tetapi banyak
duri di tubuhnya, sehingga penguapan air sedikit, sehingga tanaman ini mampu
menyimpan air untuk jangka waktu lama. Duri kaktus juga berfungsi melindungi
dari hewan-hewan yang ingin merusak tanaman.
4.
Bunga Rafflesia Bunga Rafflesia tidak memiliki klorofil. Tumbuhan ini
hidup sebagai parasit pada akar tumbuhan lain. Rafflesia adalah bunga terbesar
di dunia. Garis tengahnya sekitar satu meter. Bunga ini mengeluarkan bau
seperti bau busuk bangkai. Rafflesia berkembang biak melalui penyerbukan yang
dibantu oleh serangga (lalat). Sehingga untuk menarik lalat agar datang, bunga
ini mengeluarkan bau busuk.
Bab 2 Perkembangbiakan Makhluk Hidup
A. Perkembangan pada Manusia
Tanpa kita sadari makhluk hidup di sekitar kita, kian hari kian bertambah jumlah. Contohnya saja manusia. Populasi manusia semakin bertambah dari tahun ke tahun. Mengapa hal terjadi? Setiap makhluk hidup berusaha melestarikan jenisnya dari kepunahan. Oleh karena itu, setiap makhluk hidup memliki kemampuan untuk berkembang biak. Berkembang biak adalah cara menghasilkan keturunan atau anak. Lalu, bagaimana halnya dengan hewan dan tumbuhan? Samakah cara perkembangbiakan hewan dan tumbuhan? Jawaban mengenai pertanyaan tersebut akan kalian dapatkan setelah mempelajari bab ini. Secara umum perkembangbiakkan makhluk hidup dibedakan menjadi dua cara, yaitu: a. Perkembangbiakan secara vegetatif (tidak kawin), yaitu individu baru (anak) berasal hanya dari satu induk saja sehingga individu baru merupakan bagian tubuh induknya. Sifat-sifat individu baru sama persis dengan induknya. b. Perkembangbiakan secara generatif (kawin), yaitu individu baru (anak) merupakan hasil perkawinan antara induk jantan dan induk betina. Perkawinan atau pembuahan adalah proses peleburan antara sel kelamin jantan dengan sel kelamin betina. Agar dapat berkembang biak dan melestarikan keturunan, manusia melakukan perkembangbiakan secara generatif melalui perkawinan. Untuk melakukan perkembangbiakan harus diawali tahapan pertumbuhan menuju kedewasaan, tahap pertumbuhan dan perkembangan manusia dapat diamati pada gambar berikut ini.
Dari
gambar di atas tampak perbedaan dari setiap tahapan pertumbuhan dan
perkembangan manusia dari bayi sampai dewasa. Kebutuhan manusia di setiap tahap
perkembangan juga berbeda. Misalnya, pada saat kalian bayi, belum bisa makan
makanan yang keras karena belum tumbuh gigi. Sehingga hanya makanan yang lunak
dan agak cair yang dapat masuk ke dalam tubuh. Namun, ketika kalian menginjak
masa anak-anak, makanan yang dapat dimakan sudah mulai bertambah. Begitu
seterusnya hingga nanti kalian dewasa dan lanjut usia. Manusia dapat memulai
proses perkembangbiakan ketika sudah dewasa. Sebelum dewasa, manusia mengalami
proses menuju kedewasaan yang ditandai dengan masa pubertas. Tahapan/masa
pubertas merupakan salah satu tahapan yang selalu dilalui oleh setiap manusia.
Selama masa pubertas setiap manusia akan mengalami pertumbuhan yang sangat
cepat disertai banyak perubahan. Masa pubertas dimulai pada usia 9-14 tahun,
dan berakhir menjelang usia 20 tahunan dengan ditandai berhentinya pertambahan
tinggi badan.
Tahapan pubertas ini sangat berkaitan erat dengan kemampuan manusia untuk berkembang biak, karena dengan terjadinya perubahan fisik pada tubuh memungkinkan manusia dapat berkembang biak secara kawin. Perubahanperubahan apakah yang terjadi pada manusia pada masa pubertas? Berikut akan diuraikan!
Masa pubertas anak perempuan lebih cepat dibandingkan dengan anak lakilaki. Perubahan yang jelas terlihat pada perubahan fisiknya yang mengiringi perubahan utama yang terjadi dalam tubuh. Perubahan tersebut dikendalikan oleh hormon kelamin.
Ciri-ciri perubahan fisik dapat kita lihat pada masa pubertas adalah sebagai berikut.
Tahapan pubertas ini sangat berkaitan erat dengan kemampuan manusia untuk berkembang biak, karena dengan terjadinya perubahan fisik pada tubuh memungkinkan manusia dapat berkembang biak secara kawin. Perubahanperubahan apakah yang terjadi pada manusia pada masa pubertas? Berikut akan diuraikan!
Masa pubertas anak perempuan lebih cepat dibandingkan dengan anak lakilaki. Perubahan yang jelas terlihat pada perubahan fisiknya yang mengiringi perubahan utama yang terjadi dalam tubuh. Perubahan tersebut dikendalikan oleh hormon kelamin.
Ciri-ciri perubahan fisik dapat kita lihat pada masa pubertas adalah sebagai berikut.
Kematangan
perkembangan alat kelamin pada perempuan, ditandai dengan terjadinya
menstruasi. Menstruasi adalah keluarnya sel telur (ovum) dari indung telur
(ovarium) yang tidak dibuahi bersama lapisan dinding rahim yang banyak
mengandung pembuluh darah. Pada saat menstruasi darah keluar sedikit demi
sedikit malalui lubang kelamin (vagina) selama 2-14 hari, mentruasi terjadi
setiap bulan sekali atau terjadi setiap 28 hari sekali. Namun setiap wanita
lama menstruasi dan siklus menstruasi berbeda-beda. Apabila seorang perempuan
telah mengalami menstruasi berarti telah mempersiapkan diri untuk terjadinya
kehamilan. Pinggul membesar untuk mempermudah kelahiran dan payudara membesar
untuk mempersiapkan air susu bagi bayi yang dilahirkannya.
Pubertas pada anak laki-laki ditandai dengan dihasilkannya sel sperma (sel kelamin jantan) oleh alat kelamin laki-laki yang disebut testis. Jutaan sperma dihasilkan setiap hari oleh seorang laki-laki. Sehingga apabila testis telah penuh, kemungkinan sperma keluar dengan sendirinya melalui mimpi, yang dikenal dengan mimpi basah.
Pubertas pada anak laki-laki ditandai dengan dihasilkannya sel sperma (sel kelamin jantan) oleh alat kelamin laki-laki yang disebut testis. Jutaan sperma dihasilkan setiap hari oleh seorang laki-laki. Sehingga apabila testis telah penuh, kemungkinan sperma keluar dengan sendirinya melalui mimpi, yang dikenal dengan mimpi basah.
Dengan
terjadinya perubahan dalam tubuh, seorang perempuan dapat menghasilkan sel
telur dan seorang laki-laki dapat menghasilkan sel sperma. Hal inilah
memungkinkan manusia melakukan perkembangbiakan atau kawin. Namun, untuk
manusia ketika akan melakukan proses perkembangbiakan harus memperhatikan
nilai-nilai agama, yaitu melalui proses pernikahan. Melestarikan keturunan
tanpa melalui proses pernikahan merupakan tindakan tidak bermoral yang harus
dihindari. Maka hati-hatilah dalam bergaul antara laki-laki dengan perempuan.
Hindarilah pergaulan bebas dan hal-hal yang menjurus ke pergaulan bebas,
seperti berdua-duaan antara laki dan perempuan, hindari tontonan dan bacaan
yang tidak pantas. Selain itu, ikutilah aturan-aturan dalam agama seperti
berpenampilan baik, berbudi pekerti luhur dan selalu mendekatkan diri kepada
Tuhan dengan cara beribadah. Setelah usia 40 tahun tubuh kita akan menua dengan
cepat. Masa ini disebut lanjut usia. Masa lanjut usia ditandai dengan kulit
menjadi berkerut, tulang-tulang makin rapuh, otot makin lemah, rambut menipis,
dan memutih. Pada akhirnya fungsi organ dalam tubuh berhenti dan suatu saat
seseorang meninggal.
B.
Perkembangbiakan Tumbuhan
Perkembangbiakan
generatif pada tumbuhan adalah terjadinya tumbuhan baru yang didahului dengan
penyerbukan. Penyerbukan merupakan peristiwa. jatuhnya serbuk sari yang
mengandung sel kelamin jantan ke kepala putik yang mengandung sel kelamin
betina. Alat-alat perkembangbiakan generatif tumbuhan terdapat pada bunga.
Bentuk dan susunan bunga setiap jenis tumbuhan berbeda-beda. Namun, secara umum
bagian-bagian bunga yang lengkap dapat kamu lihat pada gambar berikut.
Alat
perkembangiakan tumbuhan adalah benang sari dan putik. Benang sari merupakan
alat kelamin jantan dan putik merupakan alat kelamin betina. Benang sari
terdiri dari tangkai sari dan kepala sari. Pada kepala sari yang cukup tua
terdapat kotak sari yang berisi serbuk sari. Di dalam setiap serbuk sari
terdapat sel kelamin jantan atau spermatozoid. Putik terdiri kepala putik,
tangkai putik,dan bakal buah. Di dalam bakal buah terdapat satu atau lebih
bakal biji. Di dalam setiap bakal biji terdapat kantung lembaga yang mengandung
beberapa inti. Salah satu inti itu merupakan sel kelamin betina atau sel telur
(ovum). Perkembangbiakan generatif pada tumbuhan diawali dengan penyerbukan,
yaitu melekatnya atau jatuhnya serbuk sari ke kepala putik. Setelah terjadi
penyerbukan, pada serbuk sari tumbuh buluh serbuk sari yang menuju ruang bakal
biji. Kemudian sel kelamin jantan atau spermatozoid masuk ke ruang bakal biji
melalui buluh serbuk sari. Di dalam ruang bakal biji terjadi pembuahan, yaitu
peleburan sel kelamin atau spermatozoid dengan sel kelamin betina atau sel
telur. Hasil dari pembuahan adalah zigot. Zigot berkembang menjadi lembaga,
bakal biji berkembang menjadi biji dan bakal buah berkembang menjadi daging
buah. Lembaga yang berada di dalam biji merupakan calon tumbuhan baru. Tumbuhan
akan tumbuh jika biji itu ditanam atau berada pada lingkungan yang cocok.
Seperti telah dijelaskan di bagian sebelumnya, perkembangbiakan generatif pada tumbuhan didahului dengan peristiwa penyerbukan. Berdasarkan asal serbuk sari, penyerbukan dibedakan menjadi empat macam.
a. Penyerbukan sendiri, yaitu serbuk sari jatuh ke kepala putik bunga itu sendiri.
b. Penyerbukan tetangga, yaitu serbuk sari jatuh ke kepala putik bunga lain tetapi kedua bunga itu masih satu pohon.
c. Penyerbukan silang, yaitu serbuk sari jatuh ke kepala putik bunga lain yang berbeda pohon tetapi masih satu jenis.
d. Penyerbukan bastar, yaitu serbuk sari jatuh ke kepala putik bunga lain yang berbeda pohon dan tidak sejenis tetapi masih satu famili. Contoh penyerbukan antara cabe merah dengan cabe rawit.
Seperti telah dijelaskan di bagian sebelumnya, perkembangbiakan generatif pada tumbuhan didahului dengan peristiwa penyerbukan. Berdasarkan asal serbuk sari, penyerbukan dibedakan menjadi empat macam.
a. Penyerbukan sendiri, yaitu serbuk sari jatuh ke kepala putik bunga itu sendiri.
b. Penyerbukan tetangga, yaitu serbuk sari jatuh ke kepala putik bunga lain tetapi kedua bunga itu masih satu pohon.
c. Penyerbukan silang, yaitu serbuk sari jatuh ke kepala putik bunga lain yang berbeda pohon tetapi masih satu jenis.
d. Penyerbukan bastar, yaitu serbuk sari jatuh ke kepala putik bunga lain yang berbeda pohon dan tidak sejenis tetapi masih satu famili. Contoh penyerbukan antara cabe merah dengan cabe rawit.
2.
Tumbuhan Berkembang Biak Secara Vegetatif
Pernahkah
kalian melihat pohon pisang tumbuh membentuk rumpun atau kumpulan pohon pisang
di sekitarnya? Atau mungkin kalian pernah memperhatikan tumbuhan cocor yang
memiliki tunas di ujung daunnya. Contoh-contoh di atas merupakan cara
perkembangbiakan tumbuhan dengan cara vegetatif. Perkembangbiakan vegetatif
pada tumbuhan dikelompokkan menjadi perkembangbiakan vegetatif alami dan
vegetatif buatan.
a.
Perkembangbiakan Vegetatif Alami
Perkembangbiakan
vegetatif alami adalah perkembangbiakan secara tidak kawin pada tumbuhan yang
terjadi dengan sendirinya tanpa bantuan manusia. Macam-macam perkembangbiakan
vegetatif alami, antara lain menggunakan umbi lapis, umbi batang, umbi
akar,akar tinggal, geragih, tunas, tunas adventif.
1) Umbi batang
Coba kalian perhatikan umbi yang terdapat pada tanaman kentang! Kalian akan menemukan bakal-bakal tunas yang nanti akan tumbuh menjadi
tumbuhan baru. Kentang termasuk tumbuhan yang berkembang biak dengan umbi batang. Umbi batang adalah batang yang tumbuh di dalam tanah dan ujungnya menggelembung menjadi umbi. Umbi batang tersebut sebenarnya merupakan cadangan makanan bagi tumbuhan itu. Pada permukaan umbi batang tumbuh sisik dan kuncup membentuk mata tunas.
1) Umbi batang
Coba kalian perhatikan umbi yang terdapat pada tanaman kentang! Kalian akan menemukan bakal-bakal tunas yang nanti akan tumbuh menjadi
tumbuhan baru. Kentang termasuk tumbuhan yang berkembang biak dengan umbi batang. Umbi batang adalah batang yang tumbuh di dalam tanah dan ujungnya menggelembung menjadi umbi. Umbi batang tersebut sebenarnya merupakan cadangan makanan bagi tumbuhan itu. Pada permukaan umbi batang tumbuh sisik dan kuncup membentuk mata tunas.
2)
Umbi lapis
Umbi lapis merupakan pelepah daun yang berlapis-lapis. Pada bagian atas umbi lapis tumbuh daun, sedangkan pada bagian bawah umbi lapis terdiri dari cakram dan akar serabut. Contoh tumbuhan yang memiliki umbi lapis, antara lain bawang merah, bawang putih, bunga bakung, dan bunga tulip. Perkembagbiakan umbi lapis dimulai dengan tumbuhnya siung pada tunas ketiak yang paling luar. Pada awal pertumbuhannya, siung mengambil makanan dari induknya. Jika siung itu telah berdaun dan berakar, siung itu dapat membuat makanannya sediri dengan melakukan fotosintesis.
Umbi lapis merupakan pelepah daun yang berlapis-lapis. Pada bagian atas umbi lapis tumbuh daun, sedangkan pada bagian bawah umbi lapis terdiri dari cakram dan akar serabut. Contoh tumbuhan yang memiliki umbi lapis, antara lain bawang merah, bawang putih, bunga bakung, dan bunga tulip. Perkembagbiakan umbi lapis dimulai dengan tumbuhnya siung pada tunas ketiak yang paling luar. Pada awal pertumbuhannya, siung mengambil makanan dari induknya. Jika siung itu telah berdaun dan berakar, siung itu dapat membuat makanannya sediri dengan melakukan fotosintesis.
3)
Umbi akar
Umbi akar adalah akar yang membesar berisi cadangan makanan. Jika umbi ini ditanam bersama dengan pangkal batang maka akan tumbuh tunas. Tunas tersebut merupakan tumbuhan baru. Contoh tumbuhan yang memiliki umbi akar, antara lain dahlia, wortel, lobak, dan singkong. Pada singkong umbi akarnya tidak dapat untuk berkembang biak, karena tidak ada pangkal batangnya. Sedangkan umbi akar pada dahlia dan wortel dapat untuk berkembang biak karena ada tunas pada pangkal batangnya.
Umbi akar adalah akar yang membesar berisi cadangan makanan. Jika umbi ini ditanam bersama dengan pangkal batang maka akan tumbuh tunas. Tunas tersebut merupakan tumbuhan baru. Contoh tumbuhan yang memiliki umbi akar, antara lain dahlia, wortel, lobak, dan singkong. Pada singkong umbi akarnya tidak dapat untuk berkembang biak, karena tidak ada pangkal batangnya. Sedangkan umbi akar pada dahlia dan wortel dapat untuk berkembang biak karena ada tunas pada pangkal batangnya.
4)
Akar tinggal
Akar tinggal adalah batang yang seluruhnya berada dan tumbuh menjalar di permukaan tanah. Tunas tumbuhan baru tumbuh dari ketiak sisik setiap buku akar tinggal. Contoh tumbuhan yang memiliki akar tinggal, antara lain kunyit, jahe, lengkuas, dan kencur.
Akar tinggal adalah batang yang seluruhnya berada dan tumbuh menjalar di permukaan tanah. Tunas tumbuhan baru tumbuh dari ketiak sisik setiap buku akar tinggal. Contoh tumbuhan yang memiliki akar tinggal, antara lain kunyit, jahe, lengkuas, dan kencur.
5) Geragih
Geragih atau stolon adalah batang yang tumbuh mendatar di permukaan tanah. Tumbuhan baru dimulai dengan kuncup ujung yang menyentuh tanah, kemudian membelok ke atas. Pada bagian yang menyentuh tanah akan tumbuh tunas yang berakar dan berdaun. Tunas-tunas itu tumbuh menjalar dan tidak tergantung lagi pada induknya, tetapi masih tetap berhubungan. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan cara geragih adalah antanan, arbei, rumput teki, dan strowberi.
6)
Tunas
Tunas tumbuh dari batang yang terdapat di dalam tanah. Tunas muda menjadi tumbuhan baru dan tumbuh di sekitar induknya sehingga terbentuklah rumpun. Tunas ini tidak tergantung pada induknya. Walaupun induknya ditebang, tunas ini akan tumbuh terus. Tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas, antara lain pisang, bambu, dan tebu.
Tunas tumbuh dari batang yang terdapat di dalam tanah. Tunas muda menjadi tumbuhan baru dan tumbuh di sekitar induknya sehingga terbentuklah rumpun. Tunas ini tidak tergantung pada induknya. Walaupun induknya ditebang, tunas ini akan tumbuh terus. Tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas, antara lain pisang, bambu, dan tebu.
7)
Tunas adventif
Perhatikan gambar di samping! Tumbuhan seperti tampak pada gambar di samping berkembang biak dengan tunas adventif. Tunas adventif adalah tunas yang tumbuh tidak di ujung batang dan ketiak daun. Tunas ini tumbuh di bagian tumbuhan yang biasanya tidak bertunas, seperti pada bagian daun dan akar. Contoh tumbuhan yag berkembang biak dengan tunas adventif adalah cocor bebek, sukun, cemara, dan kersen/talok.
Perhatikan gambar di samping! Tumbuhan seperti tampak pada gambar di samping berkembang biak dengan tunas adventif. Tunas adventif adalah tunas yang tumbuh tidak di ujung batang dan ketiak daun. Tunas ini tumbuh di bagian tumbuhan yang biasanya tidak bertunas, seperti pada bagian daun dan akar. Contoh tumbuhan yag berkembang biak dengan tunas adventif adalah cocor bebek, sukun, cemara, dan kersen/talok.
b.
Perkembangbiakan vegetatif buatan
Perkembangbiakan
vegetatif buatan adalah perkembangbiakan secara tidak kawin pada tumbuhan yang
sengaja di lakukan oleh manusia atau dengan bantuan manusia. Macam-macam perkembangbiakan
vegetatif buatan, antara lain mencangkok, menempel (okulasi), menyambung/
mengenten, stek, dan merunduk.
1) Mencangkok
Mencangkok adalah memperbanyak tumbuhan dengan cara memotong dahan tumbuhan induknya. Tumbuhan yang dapat dicangkok adalah tumbuhan dikotil atau biji berkeping dua, misalnya jeruk, jambu, mangga, rambutan,durian, dan sebagainya.
1) Mencangkok
Mencangkok adalah memperbanyak tumbuhan dengan cara memotong dahan tumbuhan induknya. Tumbuhan yang dapat dicangkok adalah tumbuhan dikotil atau biji berkeping dua, misalnya jeruk, jambu, mangga, rambutan,durian, dan sebagainya.
2)
Menempel (okulasi)
Okulasi atau menempel adalah menempelkan mata tunas dari dua tanaman yang sejenis, tetapi berbeda sifat misalnya mangga manalagi dengan mangga arum manis. Pada dasarnya tujuan okulasi atau menempel sama dengan tujuan mengenten atau menyambung, yaitu menggabungkan sifat-sifat unggul dari dua tanaman sehingga diperoleh satu tanaman yang memiliki gabungan sifat unggul.
Okulasi atau menempel adalah menempelkan mata tunas dari dua tanaman yang sejenis, tetapi berbeda sifat misalnya mangga manalagi dengan mangga arum manis. Pada dasarnya tujuan okulasi atau menempel sama dengan tujuan mengenten atau menyambung, yaitu menggabungkan sifat-sifat unggul dari dua tanaman sehingga diperoleh satu tanaman yang memiliki gabungan sifat unggul.
3)
Menyambung/mengenten
Menyambung atau mengenten adalah menggabungkan batang bawah dan batang atas dua tanaman yang sejenis. Tujuan menyambung adalah menggabungkan sifat-sifat unggul dari dua tanaman sehingga diperoleh satu tanaman yang memiliki sifat-sifat unggul. Perhatikan contoh berikut!
Misalnya, ada dua tanaman mangga. Tanaman mangga pertama berakar kuat tetapi buahnya asam, sedangkan tanaman mangga kedua berakar lemah tetapi buahnya sangat manis. Untuk memperoleh pohon mangga yang berakar kuat dan berbuah manis, maka batang bawah dari tanaman mangga berakar kuat disambungkan dengan batang atas tanaman mangga yang berbuah manis
Menyambung atau mengenten adalah menggabungkan batang bawah dan batang atas dua tanaman yang sejenis. Tujuan menyambung adalah menggabungkan sifat-sifat unggul dari dua tanaman sehingga diperoleh satu tanaman yang memiliki sifat-sifat unggul. Perhatikan contoh berikut!
Misalnya, ada dua tanaman mangga. Tanaman mangga pertama berakar kuat tetapi buahnya asam, sedangkan tanaman mangga kedua berakar lemah tetapi buahnya sangat manis. Untuk memperoleh pohon mangga yang berakar kuat dan berbuah manis, maka batang bawah dari tanaman mangga berakar kuat disambungkan dengan batang atas tanaman mangga yang berbuah manis
4)
Stek
Menyetek adalah memperbanyak tumbuhan dengan menancapkan atau menanam potongan-potongan batang tumbuhan induknya. Tumbuhan yang dapat distek antara lain ketela pohon, tebu, mawar, melati, dan kangkung.
Menyetek adalah memperbanyak tumbuhan dengan menancapkan atau menanam potongan-potongan batang tumbuhan induknya. Tumbuhan yang dapat distek antara lain ketela pohon, tebu, mawar, melati, dan kangkung.
Selain
stek batang dikenal pula stek daun dan stek pucuk. Tumbuhan yang dapat
diperbanyak dengan stek pucuk antara lain teh dan anak nakal (teh-tehan).
Sedangkan tumbuhan yag diperbanyak dengan stek daun antara lain begonia dan
sanseviera.
5) Merunduk
Merunduk adalah memperbanyak tumbuhan dengan cara merundukan batang atau cabang ke tanah sehingga tumbuh akar. Setelah akarnya banyak cabang yang berhubungan dengan tumbuhan induk induk dipotong. Tumbuhan yang biasa dikembangbiakan antara lain alamanda, anyelir, apel, selada air, anggur dan sebagainya.
5) Merunduk
Merunduk adalah memperbanyak tumbuhan dengan cara merundukan batang atau cabang ke tanah sehingga tumbuh akar. Setelah akarnya banyak cabang yang berhubungan dengan tumbuhan induk induk dipotong. Tumbuhan yang biasa dikembangbiakan antara lain alamanda, anyelir, apel, selada air, anggur dan sebagainya.
Perkembangbiakan
vegetatif buatan pada tumbuhan memberikan beberapa keuntungan dan kerugian.
Berikut beberapa keuntungan dan kerugian vegetatif buatan.
a. Sifat tumbuhan baru sama persis dengan sifat tumbuhan induknya. Jika tumbuhan unggul maka tumbuhan baru pun akan bersifat unggul.
b. Cepat memberikan hasil jika dibandingkan dengan ditanam dengan bijinya.
Sedangkan kerugian vegetatif buatan adalahsebagai berikut.
a. Tumbuhan yang diperbanyak secara vegetatif buatan tidak memiliki akar tunggang sehingga mudah tumbang.
b. perkembangbiakan vegetatif buatan menghasilkan sedikit keturunan atau tumbuhan baru.
c. merusak tumbuhan induk.
a. Sifat tumbuhan baru sama persis dengan sifat tumbuhan induknya. Jika tumbuhan unggul maka tumbuhan baru pun akan bersifat unggul.
b. Cepat memberikan hasil jika dibandingkan dengan ditanam dengan bijinya.
Sedangkan kerugian vegetatif buatan adalahsebagai berikut.
a. Tumbuhan yang diperbanyak secara vegetatif buatan tidak memiliki akar tunggang sehingga mudah tumbang.
b. perkembangbiakan vegetatif buatan menghasilkan sedikit keturunan atau tumbuhan baru.
c. merusak tumbuhan induk.
C.
Perkembangbiakan Hewan
Seperti
halnya tumbuhan, perkembangbiakan hewan ada yang tidak kawin dan ada yang
kawin. Untuk lebih jelasnya pahamilah uraian berikut!
1. Perkembangbiakan
Secara Tidak Kawin pada Hewan
Perkembangbiakan
terjadi pada hewan bersel satu, seperti amoeba, protozoa, paramecium, dan
virus. Secara umum perkembangbiakan vegetatif pada hewan bersel satu dengan
cara membelah diri. Hewan bersel satu, seperti amoeba, mempunyai inti sel.
Perkembangbiakan amoeba dimulai dengan pembelahan inti sel menjadi dua bagian.
Setelah itu dikuti dengan pembelahan cairan sel dan dinding sel. Akhirnya
terbentuklah dua sel amoeba baru. Kedua amoeba ini hidup mandiri dan akan
membelah diri lagi.
b.
Tunas
Calon
anak muncul dari bagian samping tubuh. Lama kelamaan calon anak tersebut besar
dan memisahkan diri. Contoh hewan yang dapat bertunas adalah anemon laut dan
hydra.
2.
Perkembangbiakan Generatif (Kawin) pada Hewan
Setiap
makhluk hidup mempunyai kemampuan memperbanyak jenisnya, begitu pula hewan.
Hewan yang telah dewasa akan membentuk sel-sel kelamin. Hewan jantan akan
menghasilkan sel kelamin jantan atau sperma, sedangkan hewan betina akan
menghasilkan sel kelamin betina atau sel telur/ovum. Perkembangbiakan generatif
pada hewan diawali dengan perkawinan atau pembuahan. Pembuahan adalah peleburan
antara ovum dengan sperma setelah terjadi pembuahan terbentuklah zigot. Zigot
adalah sel telur yang telah dibuahi. Selanjutnya zigot tumbuh menjadi janin,
kemudian janin tumbuh menjadi anak atau individu baru. Berdasarkan tempat
pertumbuhan janinnya, maka hewan dikelompokkan menjadi hewan melahirkan
(vivipar), hewan bertelur (ovipar) dan hewan bertelur-melahirkan (ovovivipar).
a.
Hewan Melahirkan atau Vivipar
Vivipar
adalah hewan yang melahirkan anaknya. Hewan melahirkan atau vivipar mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut.
1) Janin tumbuh di dalam rahim induk betina (masa kehamilan).
2) Janin memperoleh makanan dari induknya dengan perantaraan tali pusat atau plasenta.
3) Pertumbuhan janin relatif lambat.
4) Bentuk tubuh anak yang lahir sama dengan bentuk tubuh induk.
5) Mempunyai daun telinga.
6) Induk betina menyusui anaknya.
Hewan menyusui anaknya disebut mamalia. Contoh hewan melahirkan antara lain kambing, gajah, kucing, singa, tikus, kerbau, kelelewar, sapi,
kuda, beruang, paus, lumba-lumba, dan sebagainya.
1) Janin tumbuh di dalam rahim induk betina (masa kehamilan).
2) Janin memperoleh makanan dari induknya dengan perantaraan tali pusat atau plasenta.
3) Pertumbuhan janin relatif lambat.
4) Bentuk tubuh anak yang lahir sama dengan bentuk tubuh induk.
5) Mempunyai daun telinga.
6) Induk betina menyusui anaknya.
Hewan menyusui anaknya disebut mamalia. Contoh hewan melahirkan antara lain kambing, gajah, kucing, singa, tikus, kerbau, kelelewar, sapi,
kuda, beruang, paus, lumba-lumba, dan sebagainya.
b.
Hewan Bertelur atau Ovipar
Ovipar
adalah hewan yang meletakan telur di luar tubuh induk betinanya. Hewan bertelur
atau ovipar memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1) Janin tumbuh di luar tubuh induk betina tetapi di dalam telur bercangkang.
2) Janin memperoleh makanan dari cadangan makanan yang tersimpan dalam telur.
3) Janin tumbuh relatif cepat.
4) Bentuk tubuh anak umumya sama dengan bentuk tubuh induknya.
5) Tidak mempunyai daun telinga.
6) Tidak mempuyai kelenjar susu.
7) Tidak menyusui anaknya.
Contoh hewan bertelur atau ovipar antara lain ayam, burung, ikan, penyu, ular, katak, kupu-kupu, dan sebagainya. Pada beberapa unggas atau burung, telur dierami sehingga memperoleh panas yang sesuai dari tubuh induknya hingga menetas. Masa mengerami setiap jenis burung berbeda-beda. Misalnya, masa mengerami pada ayam adalah 21 hari. Setelah melalui masa mengerami telur ayam akan menetas, kulit telur akan pecah dan akan keluar anak ayam yang sama dengan induknya. Beberapa hewan bertelur, seperti katak, kupu-kupu, nyamuk, dan belalang, ketika belum dewasa bentuk tubuh anaknya berbeda dengan bentuk tubuh induknya. Selama pertumbuhan dan perkembangan menuju kedewasaan, hewan-hewan tersebut mengalami beberapa kali perubahan bentuk yang dikenal dengan istilah metamorfosis.
1) Janin tumbuh di luar tubuh induk betina tetapi di dalam telur bercangkang.
2) Janin memperoleh makanan dari cadangan makanan yang tersimpan dalam telur.
3) Janin tumbuh relatif cepat.
4) Bentuk tubuh anak umumya sama dengan bentuk tubuh induknya.
5) Tidak mempunyai daun telinga.
6) Tidak mempuyai kelenjar susu.
7) Tidak menyusui anaknya.
Contoh hewan bertelur atau ovipar antara lain ayam, burung, ikan, penyu, ular, katak, kupu-kupu, dan sebagainya. Pada beberapa unggas atau burung, telur dierami sehingga memperoleh panas yang sesuai dari tubuh induknya hingga menetas. Masa mengerami setiap jenis burung berbeda-beda. Misalnya, masa mengerami pada ayam adalah 21 hari. Setelah melalui masa mengerami telur ayam akan menetas, kulit telur akan pecah dan akan keluar anak ayam yang sama dengan induknya. Beberapa hewan bertelur, seperti katak, kupu-kupu, nyamuk, dan belalang, ketika belum dewasa bentuk tubuh anaknya berbeda dengan bentuk tubuh induknya. Selama pertumbuhan dan perkembangan menuju kedewasaan, hewan-hewan tersebut mengalami beberapa kali perubahan bentuk yang dikenal dengan istilah metamorfosis.
c.
Hewan Bertelur - Melahirkan atau Ovovivipar
Kadal
sebenarnya merupakan hewan bertelur, tetapi telurnya menetas di dalam tubuh
induk betina kemudian anaknya keluar dari tubuh induk betina.
Hewan yang demikian disebut hewan bertelur-melahirkan atau ovovivipar. Hewan lainnya yang termasuk ovovivipar, antara lain, beberapa jenis ular dan ikan hiu. Ciri-ciri ovovivipar sama dengan ciri-ciri ovipar.
Hewan yang demikian disebut hewan bertelur-melahirkan atau ovovivipar. Hewan lainnya yang termasuk ovovivipar, antara lain, beberapa jenis ular dan ikan hiu. Ciri-ciri ovovivipar sama dengan ciri-ciri ovipar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar